NOBAR Teater 50 Tahun Fransiskus – Membangun Dialog Antar Agama dan Budaya

Pada Kamis, 3 Februari 2022 keluarga Besar Yayasan Santo Fransiskus menggelar NOBAR (Nonton Bareng) Video Dokumentasi Teater Kecak Bali Kontemporer: Fransiskus-Clara Duta Damai. NOBAR ini merupakan sebuah kilas balik atau reuni kecil mengenang kembali perayaan 50 Tahun Yayasan Santo Fransiskus saat menggelar teater di TIM (Taman Ismail Marzuki) 7 tahun lalu.

NOBAR ini dihadiri oleh Keluarga Besar Panti Asuhan Griya Asih, Keluarga Besar Panti Asuhan Muslimin, dan Keluarga Besar Yayasan Santo Fransiskus. Di NOBAR kali ini panitia menghadirkan beberapa Narasumber yakni Pak Wayan (Seniman sekaligus koreografer kecak bali kontemporer Fransiskus-Klara), Ibu Endang ( Pemeran Klara), Nina (Penyanyi), Pak Aleks (Pimpinan Panti Asuhan Griya Asih) dan Pak Sarsito (Pimpinan Panti Muslimin).

Pergelaran Teater Kecak Bali Kontemporer: Fransiskus-Clara Duta Damai ini adalah kolaborasi seni yang dimainkan oleh siswa-siswi sekolahan Fransiskus, anak-anak Panti Muslimin, anak-anak panti Griya Asih, beberapa tokoh agama, dan Para Saudara OFM. Pergelaran teater ini mengangkat tema Toleransi beragama. Teater ini diambil dari kisah Santo Fransiskus dan Santa Clara dari Assisi.

Dua tokoh inspiratif ini merupakan Patron Perdamaian terutama sebagai pembawa damai di tengah dunia. Dalam salah satu scene, dikisahkan tentang perjumpaan Santo Fransiskus Assisi dan Sultan Malik al-Kamil. Kisah perjumpaan dua orang ini memiliki nilai penting dan menjadi dasar historis yang kuat dalam membangun toleransi dan dialog keagamaan. Di tengah berkecamuknya sikap intoleran, kedua tokoh ini hadir sebagai model dalam membangun cinta dan damai (toleransi) dalam perbedaan.

Dalam pergelaran Teater ini juga, dihadirkan beberapa tokoh agama dari agama yang berbeda-beda (Katolik, Protestan, Islam, Budha, Hindu) sebagai penunjuk yang jelas tentang indahnya hidup dalam perbedaan dengan toleransi yang kuat. Seusai NOBAR, para narasumber yang hadir memberikan kesan dan pesan mereka masing-masing. Dari sharing tersebut, para narasumber sepakat untuk terus menjaga sikap toleransi dalam perbedaan apa pun bentuknya serta bekerja bersama untuk membangun perdamaian. Reuni bersama ini ditutup oleh Romo Mateus, OFM dengan sebuah pesan. Romo Mateus mengajak untuk terus berkerjasama dan berkolaborasi bersama dalam berbagai bentuk kreativitas terutama di era digital sekarang.

Kotributor : Fr. Alfred OFM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − 15 =